Sabtu, 02 April 2011

Rancangan Hidup Model Napoleon Hill


Dalam hidup ini kita harus memiliki alur dan tujuan kita sendiri, karena tanpa alur dan tujuan tersebut maka kehidupan kita seakan berjalan dengan pilihan hidup yang rumit hal itu tentu akan menggangu kemajuan serta progres dalam mencapai cita-cita kita. Untuk mensiasati masalah tersebut maka kita harus mempunyai yang namanya "Rancangan Hidup". Tulisan dibawah ini merupakan salah satu kiat membuat suatu rancangan hidup yang tepat sehingga kita tidak menjalani hidup ini seperti air yang mengikuti arus gravitasi.

Napoleon Hill dikenal sebagai salah satu penjual paling sukses di dunia. Kunci suksesnya terletak pada persiapannya yang matang. Inilah resep membuat rancangan hidup yang disarankan oleh Hill: 

Pertama, Tulis dengan singkat dan jelas apa yang menjadi tujuan hidup anda. Misalnya, beberapa gaji yang ingin anda peroleh, berapa target penjualan yang ingin anda capai, bagaimana hubungan dengan keluarga dan masyarakat yang ingin anda raih, dan bagaimana kualitas serta kuantitas hubungan anda dengan Tuhan yang ingin anda jalani.

Kedua, Kembangkan rancangan bagaimana rencana anda untuk mencapai tujuan tersebut secara garis besar. Contohnya, anda ingin mendapat gaji lima juta sebulan, gaji seorang manajer. Saat ini gaji anda sebagai supervisor hanya dua juta. Berarti untuk mencapai gaji yang anda inginkan, anda harus menjadi manajer. Langkah selanjutnya yang perlu anda kembangkan adalah mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi manajer. Katakan, syarat untuk menjadi manajer harus menguasai bahasa inggris. Jika anda belum menguasainya, masukkan dalam rencana persiapan belajar anda.

Ketiga, Bayangkan bagaimana anda mencapai tujuan tersebut. Misalnya, anda bayangkan telah menjadi manajer dan memperoleh gaji yang selam ini diidam-idamkan. Contoh lain, ketika anda ingin meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah, coba bayangkan anda yang semula bolong-bolong, sekarang selalu shalat tepat waktu. Kemudian rasakan bagaiman puasnya jika keinginan terpenuhi. Membayangkan dapat memotivasi anda meraih yang terbaik.

Keempat, tetapkan skedul waktu untuk mencapai tujuan tersebu. Contohnya, untuk mencapai gaji lima juta perbulan, kita tempuh dalam tempo dua tahun. Tetapi kita juga harus ingat, waktu yang dirancang jga harus realistis.

Kelima, Selalu ingat tujuan utama dengan mengevaluasinya terus menerus setiap hari. Ketika anda menetapkan tujuan untuk meraih pendapatan gaji lima juta perbulan, lihat kembali, apakah tujuan-tujuan tersebut cukup realistis bisa anda penuhi. Jika tidak, anda perlu mengevaluasi target yang lebih masuk akal, misalnya dengan menurunkannya menjadi empat juta.

Keenam, Bersyukur untuk setiap kemajuan yang telah diraih meskipun tujuan utama belum tercapai. Tidak semua yang anda inginkan selalu tercapai. Jadi, nikmati setiap tahapan yang telah aanda jalani dan kemajuan yang telah anda lewati.

Keadilan, Apakah sudah Adil Negara Kita


Keadilan sangat lah diperlukan oleh setiap individu yang ada di negara kita ini. Tapi apakah keadilan itu ada ??, melihat dari kasus yang ada seperti seorang nenek yang mengambil tiga buah kakao milik suatu perusahaan dan kasus lain yaitu empat orang yang masih satu keluarga memungut buah kapuk dari kebun milik orang lain.

Meninjau contoh kasus pertama apakah nenek tersebut dengan sengaja mengambil atau sudah lama merencanakan untuk mengambil kakao tersebut ??. Seharusnya pihak perusahaan dapat sedikit lebih membuka mata dan hatinya untuk memberi kesempatan kepada si nenek untuk menjelaskan dan coba memaafkan perbuatan si nenek tanpa harus menyeretnya ke meja hukum. Walaupun si nenek hanya dikenai hukuman satu setengah bulan penjara , tetapi dimana hati nurani sang pemilik perusahaan ??.

Contoh kasus kedua, empat orang yang masih dalam satu keluarga harus mendapatkan hukuman yang menurut saya tidak sebanding dengan apa yang mereka perbuat. Hanya karena memungut buah kapuk yang terjatuh di perkebunan kapuk milik warga lain, padahal menurut penuturan warga sekitar kegiatan memungut kapuk itu sudah menjadi kegiatan yang sering dilakukan warga tetapi mengapa hanya keluarga tersebut yang dikenai hukuman ??, bahkan hingga tujuh tahun penjara.

Dari dua contoh kasus di atas coba kita bandingkan dengan kasus Dimyati Natakusuma. Dia jelas-jelas sudah menggelapkan uang dengan nominal yang sangat besar dan sekarang dia malah menjadi tahanan luar, dia bebas kemanapun yang dia suka, tapi sebaliknya seorang nenek tua renta berada dalam penjara hanya karena kesalahan yang kecil.

Hal-hal tersebut bisa dijadikan patokan apakah negara kita sudah menjadi negara yang memiliki keadilan ?!. Sesungguhnya keadilan hanya ada bagi orang yang memiliki kekuasaan dan kuat, bukan umtuk orang yang lemah dan tidak berdaya.


Dengan kata lain bahwasanya di Indonesia keadilan belum bisa ditegakkan sesuai tuntutan negara hukum, sudah tercermin di dalam praktek kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Tentunya orang sudah bosan membaca, mendengar dan melihat keadaan tersebut. Tapi apa boleh buat, kita harus berjuang terus demi tegaknya keadilan di Indonesia, sebab tanpa perjuangan keadaan tersebut tidak akan berobah dengan sendirinya. Tanpa adanya perjuangan, si pelaku ketidak adilan akan terus leha-leha dan senyum simpul meneruskan tindakannya.

Sumber  : Maharani Putri Utami
http://dutaseni.blogspot.com/2010/01/masih-adakah-keadilan-di-negeri-kita.html

PENDERITAAN MELIHAT di SEKELILING KITA

Setiap kali kita mengalami peristiwa yang membuat kita bersedih atau menderita seringkali kita menutupinya atau menekan perasaan kita agar tidak terlihat lemah atau takut dianggap sebagai orang yang lemah iman sehingga bila ditanya ‘apa kabar? kemudian kita menjawab, ‘baik..!’ Tanpa kita sadari kita menolak penderitaan.

Dilingkungan kita berada bila terjadi peristiwa duka cita, kehilangan orang yang kita cintai biasanya ada ungkapan, ’sudahlah, jangan menangis. Ikhlaskan saja kepergiannya.’ atau ada juga yang mengatakan, ‘kayak bukan orang beriman saja, begitu kok menangis.’ Itulah sebabnya kita menekan perasaan kita, menekan emosi kita, tidak menunjukkan menangis di depan umum agar kita tidak dianggap sebagai orang yang lemah bahkan dianggap sebagai orang yang kufur.

Padahal bila kita memahami lebih dalam setiap duka cita dan penderitaan yang kita alami sesungguhnya banyak manfaatnya dalam hidup kita. Penderitaan dan duka cita yang sering kita alami sesungguhnya bukan kelemahan melainkan sebuah kekuatan yang ada di dalam diri kita. Ada beberapa manfaat di dalam penderitaan yang kita rasakan sebagai kekuatan.

Pertama, Pengalaman duka cita atau yang kita rasakan sebagai menderitaan justru mengajarkan kita pada limpahan kasih sayang Allah Subhanahu Wa ta’ala agar kita semakin dekat dan taat kepadaNya, dengan demikian limpahan kasih sayang Allah akan memenuhi hati kita dan hati kita memancarkan kasih sayangNya untuk semua orang yang disekeliling kita.

Kedua, penderitaan yang kita rasakan menjadikan kebahagiaan kita menjadi sempurna. Kebahagiaan sejati pada dasarnya adalah mengalami kegembiraan dan penderitaan secara seimbang. Hidup menjadi dinamis ketika semuanya datang silih berganti antara kebahagiaan dan penderitaan.

Ketiga, penderitaan membuat kita semakin peka terhadap penderitaan orang lain. Kita menjadi memiliki empati dan menghormati orang lain sebagai hamba Allah yang sama-sama dimuliakan. Kita tidak berani menghina, melecehkan, atau mencemooh orang lain karena kita merasakan betapa pahitnya sebuah penderitaan.